Kualitas Dunia Pendidikan Indonesia Jeblok, Ini Akar Masalahnya
Belajar
Ilustrasi Siswa Belajar di Sekolah (Sumber : Pixabay)

JOGJACORNER.ID - Sudah 77 Tahun Indonesia merdeka dan memperingati hari guru, sejak Kongres Guru Indonesia diadakan pada 24-25 November 1945. Namun sayangnya dunia pendidikan Indonesia masih konsisten menempati peringkat terbawah dalam berbagai survei pendidikan tingkat internasional.

Hal ini diungkapkan Wikan Sakarinto PhD, Direktur Jenderal Vokasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Periode 2019-2022, melalui pernyataan tertulis, Kamis (01/12/2022).

Survei PISA misalnya, menyebutkan hampir 90% siswa Indonesia memiliki tingkat kemampuan berpikir yang rendah bahkan sangat rendah. Survei Martin Prosperity Institute juga menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara paling tidak kreatif di dunia.

"Jangankan dibandingkan dengan Singapura atau Malaysia, peringkat pendidikan kita bahkan jauh di bawah negara-negara Afrika seperti Maroko," ungkap Wikan.

Hasilnya, hoax mudah menyebar, dan perusahaan mengeluh karena tidak cocok apa yang dibutuhkan industri dengan yang diluluskan sekolah dan kampus.

Ia menilai, akar masalah jebloknya pencapaian dunia pendidikan Indonesia, terletak pada ketiadaan passion atau semangat dalam diri pelajar, saat bersekolah maupun berkuliah.

Tidak sedikit pelajar yang akhirnya mengikuti pelajaran karena terpaksa, bukan karena keinginan sendiri.

"Belajar karena terpaksa atas dasar tuntutan, rasanya berat sekali dari hari ke hari," katanya.