Mbah Slamet Ungkap Detik-detik Bunuh 12 Pasien: Diawali Muntah, dalam 5 Menit Sudah Tidak Bernyawa
Dukun
Mbah Slamet, dukun pengganda uang pembunuh 12 orang (Sumber : dokumen)


BANJARNEGARA-Dukun pengganda uang, Slamet Tohari (45) atau yang akrab disapa mbah slamet asal Banjarnegara mengaku melakukan aksinya sejak dari tahun 2020. Bukan hanya menggandakan uang, tapi selama ini Slamet Tohari (45) juga membunuh 12 orang kliennya dan menguburkannya sendiri.

Polres Banjarnegara dan keterangan yang disampaikan oleh Polda Jateng menyampaikan bahwa Slamet Tohari melakukan aksinya sejak dari tahun 2020. “Tersangka beraksi sejak dari tahun 2020,” katanya.

Dalam melancarkan aksinya, Slamet Tohari dibantu rekannya yang berinisial BS warga Pemalang Jawa Tengah. Dalam hal ini, BS berperan untuk mempromosikan jasa Slamet Tohari dalam menggandakan uang melalui media sosial seperti Facebook dan lain sebagainya.

“BS berperan sebagai marketing dari jasa Mbah Slamet Tohari, dalam menawarkan jasanya BS menggunakan media sosial melalui platform Facebook dan lain sebagainya,” kata petugas Polres Banjarnegara.

Adapun keterangan dari Slamet Tohari mengaku semua korban yang dikubur sudah dalam keadaan tak bernyawa.

Baca Juga: Sederet Tips Silaturami ke Keluarga Pasangan Selama Ramadan dan Lebaran: Dijamin Hubungan Makin Lengket

“Sudah betul-betul mati saya kubur, kalau belum mati belum berani saya kubur. Setelah minum orangnya tidak sempat minta tolong. Orangnya tidak bisa apa-apa, langsung muntah. Terus sekitar 5 menit sudah tidak bernyawa,” Ujar Slamet Tohari melansir dari akun TikTok I News

Dukun keji, Slamet Tohari juga menjelaskan bahwa racun yang ia gunakan merupakan jenis potasium yang efektif untuk membunuh korban. “Tidak sempat bilang apa-apa, karena potas itu sangat ajaib,” Imbuhnya.

Lebih lanjut, Slamet menjelaskan pembunuhan itu selalu diawali dengan ritual, ritual di sini merupakan ritual bohong-bohongan. Korban dibawa ke lokasi ritual dan tempat mereka akan dikubur, kemudian setelah ritual korban meminum racun yang sudab dibuat oleh Slamet.

“Jam 16.00 berangkat dari rumah, jam 19.30 ritual. Ritual hanya 1 jam, kemudian ngobrol dan setelah agak malam disuruh minum,” ungkapnya. Slamet Tohari juga mengaku sudah lupa berapa jumlah uang yang berhasil ia kumpulkan dari seluruh korbannya.

“Ada yang 40, ada yang 5”. Uang sudah dipakai,” Ucapnya. Slamet Tohari menyatakan siap bertaubat dan tidak akan mengulangi perbuatannya lagi. “Udah lah saya siap menerima hukuman, intinya sudah tidak akan berulang lagi,” Lanjutnya.*