Ngeri! Korban Pembunuhan Dukun Pengganda Uang Banjarnegara Bertambah Jadi 12 Orang, Kapolres Bilang Begini
Kapolres
Kapolres Banjarnegara memberikan keterangan pers di lokasi penguburan korban dukun pengganda uang. (Sumber : instagram @polresbanjarnegara)


BANJARNEGARA
-Polisi memastikan jumlah korban pembunuhan Tohari alias Slamet, sang dukun pengganda uang Desa Balun, Kecamatan Wanayasa Banjarnegara terus bertambah. Kini total ada 12 ornag, setelah polisi eemukan dua jenazah tambahan dalam penyisiran di sekitar kampung Balun, Wanayasa.


Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto SIK MH mengungkapkan, sebanyak 12 jenazah korban pembunuhan berencana yang dilakukan oleh dukun pengganda uang Tohari alias Mbah Slamet (45) telah ditemukan.
"Dengan bertambahnya dua korban ini, maka total jasad korban pembunuhan dari dukun pengganda uang ini mencapai 12 orang. Jumlah tersebut terdiri dari 1 korban ditemukan pada awal terbongkarnya kasus pembunuhan, 9 korban pada Senin (3/4/2023) dan hari ini dua korban lagi ditemukan." katanya saat menggelar konferensi pers di lokasi penguburan jenazah korban, Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Selasa (4/4) sore.


Dalam konferensi pers tersebut, tersangka Mbah Slamet turut dihadirkan dan Kapolres meminta yang bersangkutan untuk mengingat identitas korban yang dikubur di setiap titik yang telah digali oleh petugas.
"Tolong penyebaran informasi terkait korban ini harus jelas, sebab saat ini banyak bertebaran informasi yang tidak benar terkait jumlah korban yang ditemukan, namun kami masih terus melakukan pengembangan, sebab bisa saja masih ada korban lain yang belum ditemukan," ujarnya dikutip dari instagram @polresbanjarnegara.

Baca Juga: Segarnya Minuman Buko Pandan, Cocok untuk Sajian Buka Puasa, Ini Cara Membuatnya

Menurutnya, semua jasad yang ditemukan langsung dilakukan autopsi, dan 9 jasad yang sudah selesai menjalani autopsi langsung dikubur kembali, sedangkank 1 jasad sudah dibawah oleh keluarganya untuk dimakamkan di Sukabumi, sementara dua korban yang baru ditemukan langsung dibawa ke RSUD untuk dilakukan autopsi.
Dari sejumlah lubang bekas tempat menguburkan jenazah korban itu, Mbah Slamet hanya mampu mengingat satu titik saja, yakni dua jenazah yang baru ditemukan pada hari Selasa, sedangkan lainnya tidak mengingat.


"Tadi Slamet ditanya lubang ini atas nama siapa, dia lupa, lubang yang lain juga lupa. Tapi yang (lokasinya) paling atas, yang terakhir hari ini, dia masih ingat," jelas Kapolres.Terkait dengan hasil autopsi terhadap 10 jenazah yang ditemukan sebelumnya, dia mengatakan pihaknya hingga saat ini belum menerima hasilnya karena hal itu merupakan bagian dari proses penyidikan dan pemberkasan yang harus masuk dalam berkas perkara.
"Sehingga nanti akan kami pelajari karena dalam sidang akan dibuka juga hasil autopsi itu," jelasnya.


Sebelumnya, Polres Banjarnegara telah mengungkap tindak pidana pembunuhan berencana yang dilakukan oleh TH Alias mbah Slamet (45) yang berkedok sebagai dukun pengganda uang warga Desa Balun Kecamatan Wanayasa Kabupaten Banjarnegara terhadap korban PO (53) warga Kecamatan Cibadak Kabupaten Sukabumi Jawa Barat. Kasus terungkap usai anak korban datang bermaksud mencari orangtuanya itu namun diketahui sudah dibunuh.*