Mengunjungi Pasar Kumandang Wonosobo yang Viral dengan Kuliner Tradisional dan Nuansa Jawa, Cek Lokasinya di Sini
Pasar Kumandang
Pasar Kumandang Banyak menjajakan kuliner tradisional (Sumber : Instagram @pasarkumandang)


JOGJACORNER.ID- Jika pasar biasanya digambarkan dengan udara pengap dan kotor, lain halnya dengan Pasar Kumandang Wonosobo. Pengunjung pasar ini pasti betah berlama-lama karena memiliki udara yang sejuk dengan semilir angin.


Terletak di Dusun Bongkotan, Desa Bojasari, Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo, pasar ini hampir identik dengan Pasar Papringan di Temanggung.


Dikutip dari akun YouTube @TRANS7 OFFICIAL, kumandang artinya bergema atau terdengar di mana-mana. Istilah tersebut berasal dari salah satu ungkapan dalam kitab ramalan Jayabaya.
Pasar Kumandang menawarkan berbagai makanan khas dan bernuansa tradisional yang seolah mengajak pengunjung untuk kembali ke masa lalu.


Melihat semua pedagang berpakaian lurik, salah satu pakaian adat Jawa menjadikan nuansa tradisional semakin terasa kental. Ada juga permainan anak-anak tradisional di setiap sudut pasar.
Makanan tradisional yang disajikan seperti sego jagung, sego thiwok, bubur sum-sum, getuk, serabi dan cenil lupis dan lainnya.


Selain makanan tradisional, ada juga makanan semi tradisional seperti es doger, gorengan, dan mie ongklok. Tak hanya makanan, pasar ini juga menjual berbagai macam oleh-oleh tradisional seperti topi gunung, blangkon, dan tas akar.


Transaksi jual beli di pasar ini yang menggunakan koin batok kelapa terbilang unik. Jadi, jika pengunjung ingin berbelanja di pasar, terlebih dahulu harus menukarkan rupiah di loket masuk. Nilai satu koinnya hanya 2.000 rupiah. Pasar ini bertemakan zero plastik dan kembali ke alam. Dalam semua transaksi jual beli makanan, makanan tersebut dibungkus dengan daun atau batok kelapa.


Selain menikmati kuliner tradisional, pasar ini juga dimanfaatkan untuk memancing, terapi ikan, berenang, dan bermain wahana anak-anak.
Meskipun di luar ruangan dengan udara sejuk, merokok dilarang di Pasar Kumandang sebagai tanda hormat bagi mereka yang tidak merokok di sekitar.*