Merapi Masih Terus Semburkan Awan Panas
Update erupsi merapi, Minggu (12/3). Sumber gambar: instgram @merapi_uncover
Update erupsi merapi, Minggu (12/3). (Sumber : Sumber gambar: instgram @merapi_uncover)

JOGJA, Jogjacorner.id- Gunung Merapi kembali erupsi pada Sabtu (11/3/2023), pukul 12.12 WIB. Guguran awan panas diketahui mengarah Kali Bebeg/Krasak. Erupsi tersebut mengakibatkn beberapa kecamatan di Kabupaten Magelang dan Kota Magelang terkena dampak hujan abu.


Melansir dari SIKK BPBD Kab. Magelang update sebaran abu di Kabupaten Magelang meliputi 11 Kecamatan  dan 41 desa, diantaranya Kecamatan Sawangan meliputi Desa Ketep dan Desa Wonolelo, Kecamatan Dukun meliputi Desa Paten, Desa Sengi, Desa Ngagormulyo, Desa Keningar, Desa Sewukan, Deaa Mangunsuko, Desa Krinjing, Kecamatan Candimulyo, meliputi Desa Surojo, Desa Giyanti, Desa Bateh, Kecamatan Pakis meliputi, Desa Pakis,.Desa Bawang, Desa Kajangkoso, Desa Pogalan, Kecamatan Tegalrejo, meliputi Desa Kebonagung, Desa Mangunjero, Desa Sukorejo, Desa Purwosari, Desa Donorojo, Desa Ngadirejo, Desa Klopo, Desa Tegalrejo, Desa Banyuurip. Kecamatan Tempuran meliputi, Desa Prejegsari, Desa Pringombo, Desa Growong, Desa Kemutuk. Kecamatan Bandongan, Desa Trasan, Desa Banyuwangi, Desa Bandongan, Desa Kebonagung, Desa Kalegen. Kecamatan Windusari Meliputi Desa Windusari. Kecamatan Kalingangkrik meliputi, Desa Beseran dan Desa Balekerto, Kecamatan Ngablak, meliputi Desa Ngablak, Kecamatan Mertoyudan meliputi Desa Mantenan. 


Melansir dari akun youtube @merapi_uncover, Pada Sabtu malam, Merapi dikabarkan masih mengeluarkan guguran awan panas yang terjadi pada pukul 23.01 WIB dan pukul 01. 12. WIB. 


Baca Juga: Berikut Wilayah Sebaran Hujan Abu Erupsi Gunung Merapi, Magelang Paling Parah

Pada Minggu pagi pukul 07.09 WIB , juga terjadi guguran awan panas ke arah Barat Daya, mengarah ke Kali Bebeng dengan arah luncur sejauh 2000m.


Atas erupsi ini Sri Sultan Hamengkubuwono menuturkan, erupsi Merapi kali ini merupakan hal wajar, dan tidak akan terjadi letusan dahsyat seperti erupsi besar ada tahun 2010. 

"Merapi itu ya erupsi begitu aja, gak akan seperti dulu" Ujar Sri Sultan Hamengkubuwono DIY.


Menurut Sri Sultan, terjadinya erupsi Merapi bertujuan untuk memperbaiki kerusakan bagian luar yang seringkali ditambang dan berlobang

Yang penting ngebai sing dirusak (mengembalikan yang dirusak) karena di tambang, gitu aja" ucapnya dikutip dari akun instagram @merapi_uncover, Minggu (12/3).