Mudah Diamalkan, Ini Amalan yang Pahalanya Setara dengan Ibadah Haji dan Umrah
ibadah
Ilustrasi amalan yang memiliki pahala setara dengan ibadah haji dan umroh. (Sumber : Dokumentasi freepik)



JOGJA-Semua umat muslim tentunya berkeinginan untuk melaksanakan ibadah haji dan umroh ke Tanah Suci. Hal ini karena haji termasuk ke dalam rukun Islam yang ke lima. Namun, hanya orang terpilih dan mampu dalam hal fisik dan finansial yang mampu berangkat ke Baitullah.

Selain itu, persiapan untuk melaksanakan ibadah ini harus matang. Apalagi harus antre hingga beberapa tahun. Apabila belum bisa melaksanakannya, tak perlu khawatir. Hal ini karena Allah Swt telah memudahkan bagi orang-orang yang belum bisa beribadah haji dan umroh untuk melakukan beberapa amalan. Amalan-amalan ini memiliki pahala setara dengan haji dan umroh jika dilakukan dan bisa dilakukan setiap hari tanpa menunggu musim haji.

Lantas, amalan apa saja itu? Dilansir dari berbagai sumber pada Senin (5/6/2023), berikut amalan-amalan yang memiliki pahala setara dengan haji dan umroh.

1. Salat lima waktu berjamaah
Salat lima waktu adalah sebuah kewajiban yang harus dilaksanakan setiap muslim yang dapat dilaksanakan secara berjamaah maupun sendiri-sendiri. Meskipun begitu, salat lima waktu lebih baik dilaksanakan secara berjamaah di masjid. Salah satu keutamaannya adalah mendapatkan pahala setara dengan ibadah haji. Jika ditambah dengan salat akan mendapatkan pahala ibadah umroh.

Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah saw berikut dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu.
Artinya: “Siapa yang berjalan menuju shalat wajib berjamaah, maka ia seperti berhaji. Siapa yang berjalan menuju shalat sunnah, maka ia seperti melakukan umrah yang sunnah.”

2. Sholat Isyraq
Amalan kedua yang dapat dilakukan adalah melaksanakan salat isyraq. Namun, keutamaan tersebut akan diperoleh jika sebelumnya melaksanakan salat subuh berjamaah, dilanjutkan dengan berdzikir hingga matahari terbit, kemudian sholat isyraq.

Hal ini sesuai dengan hadis yang diriwayatkan oleh at-Tirmidzi berikut.

Artinya: “Ketika matahari terbit dan mulai naik (satu atau dua tombak) maka Rasulullah saw berdiri dan salat dua rakaat; dan ketika matahari mulai menjulang tinggi dari arah timur dalam seperempat siang maka beliau shalat empat rakaat.” (HR at-Tirmidzi, an-Nasai dan Ibnu Majah dari hadits Ali t). (Abdurrahman bin Husain al-‘Iraqi, al-Mughni ‘an Hamlil Asfâr fî Takhrîji Mâ fil Ihyâ’ ‘anil Akhbâr pada Ihyâ’ ‘Ulûmiddîn, [Dârul Kutubil Islamiyyah], juz I, h. 197).

Baca Juga: Buntut Bentrokan Antar Oknum Suporter Sepakbola dan Rombongan Perguruan Pencak Silat, JPW Pertanyakan Kinerja Polisi

3. Menghadiri majelis ilmu di masjid
Tak hanya sebagai tempat salat, masjid juga bisa difungsikan sebagai tempat majelis ilmu. Orang yang menghadiri majelis ilmu di masjid akan mendapatkan pahala yang setara dengan ibadah haji.

Dari Umamah radhiyallahu ‘anhu, Nabi saw bersabda yang artinya: “Siapa yang berangkat ke masjid yang ia inginkan hanyalah untuk belajar kebaikan atau mengajarkan kebaikan, ia akan mendapatkan pahala haji yang sempurna hajinya.”

4. Berbakti pada orangtua
Amalan setara haji lainnya adalah berbakti kepada orang tua. Selain setara dengan ibadah haji, amalan ini juga setara dengan jihad. Disebutkan dalam sebuah riwayat yang berasal dari Anas bin Malik RA, ia berkata:

Artinya: "Ada seseorang yang mendatangi Rasululah SAW dan ia sangat ingin pergi berjihad namun tidak mampu. Rasulullah SAW bertanya padanya, 'Apakah salah satu dari kedua orang tuanya masih hidup?' Ia jawab, 'Ibunya masih hidup.'

Rasul pun berkata padanya: "Bertakwalah pada Allah dengan berbuat baik pada ibumu. Jika engkau berbuat baik padanya, maka statusnya adalah seperti berhaji, berumrah, dan berjihad," (HR. Ath-Thabrani).

5. Berniat Haji
Meskipun belum mampu melaksanakan ibadah haji, berniat terlebih dahulu untuk melaksanakan haji sangat dianjurkan. Hal ini karena tekad yang sangat kuat untuk berhaji akan dicatat pahala yang setara ketika berhaji. Terutama bagi umat Muslim yang sudah mendaftar ibadah haji, tetapi justru sudah dipanggil oleh Allah Swt.

Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu ia berkata ketika perang tabuk kami bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu beliau bersabda:

“Sesungguhnya di Madinah ada beberapa orang yang tidak ikut melakukan perjalanan perang, juga tidak menyeberangi suatu lembah, namun mereka bersama kalian (dalam pahala). Padahal mereka tidak ikut berperang karena mendapatkan uzur sakit.” (HR. Muslim).*