Penjelasan Ketua BEM UI: Video Viral Itu Puncak Kemarahan Kami
Ketua
Ketua BEM UI Melki Sedek Huang menjelaskan Soal Video Meme yang Viral (Sumber : Tangkapan Layar Youtube @KOMPASTV)

JOGJACORNER.ID - Ketua BEM UI Melki Sedek Huang menjelaskan, mengenai sebuah unggahan berupa video meme yang viral beberapa waktu lalu. Ia mengatakan video tersebut merupakan bentuk kemarahan atas pengesahan Undang-undang Cipta Kerja 2023. Menurutnya pengesahan tersebut merupakan kebobrokan DPR dalam mengambil keputusan. 

“Yang lebih membuat kami marah lagi adalah Perpu Cipta Kerja… tersebut malah disahkan oleh DPR dewan yang seharusnya mewakili suara kami, Dewan yang menyandang nama Dewan Perwalikan Rakyat, tapi kami tidak melihat satupun suara-suara penting terkait penolakan Cipta Kerja, yang betul-betul dinuansakan oleh mereka, dan malah mereka mengesahkan Perppu Cipa Kerja itu menjadi Undang-undang. Sehingga bagi kami Dewan Perwakilan Rakyat itu tidak pantas lagi menyandang nama Dewan Perwakilan Rakyat, mungkin lebih cocok jadi Dewan Perampok Rakyat, Dewan Penindas Rakyat, ataupun Dewan Penghianat Rakyat, kenapa, karena Perppu Cipta Kerja yang mereka sahkan tersebut substansinya jelas-jelas merampas hak-hak masyarakat, jelas-jelas merugikan para pekerja, dan jelas-jelas menganggu kesejahteraan rakyat banyak. Tidak satupun suara-suara penting, terwakilkan oleh dewan yang kata Dewan Perwakilan Rakyat tersebut visualisasi, publikasi, dan apapun yang akan kami publikasikan terkait kemarin itu adalah puncak kemarahan kami terhadap kondisi yang melatarbelakangi tadi," jelas Melki Sedek Huang, dikutip dari akun Youtube @KOMPAS TV, Jumat (24/3).

Beberapa waktu lalu, beredar sebuah video animasi yang memuat Ketua DPR, Puan Maharai, yang baru saja mengesahkan Perppu Cipta Kerja menjadi Undang-undang. Video animasi yang memperlihatkan meme Ketua DPR Puan Maharani berbadan tikus tersebut terunggah di akun instagram milik BEM UI @bemui_official pada (22/3) dan viral.

Dalam video tersebut mengubah akronim DPR menjadi Dewan Perampok Rakyat. Tidak hanya itu, pada video tersebut juga tertulis penyataan “Kami Tidak Butuh Dewan Perampok Rakyat.”