Peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni, Berikut Sejarah dan Makna Lahirnya Pancasila

JOGJA-Hari Lahir Pancasila diperingati setiap tanggal 1 Juni yang ditetapkan oleh pemerintah. Penetapan ini diteken oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2016 yang bertujuan agar masyarakat mengetahui asal-usul terbentuknya ideologi Pancasila yang dianut Indonesia. Pada hari ini juga ditetapkan sebagai hari libur nasional sejak tahun 2017 lalu. Lantas, bagaimana sejarah lahirnya Pancasila? Dilansir dari berbagai sumber pada Kamis (1/6/2023), berikut sejarah dan makna lahirnya Pancasila.

Sejarah Hari Lahir Pancasila
Pemilihan tanggal 1 Juni ini merujuk pada momen sidang Dokuritsu Junbi Cosakai (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan/BPUPKI) dalam upaya merumuskan dasar negara Republik Indonesia.

Saat itu, BPUPKI menggelar sidang pertamanya pada tanggal 29 Mei 1945 dan membahas mengenai dasar-dasar Indonesia merdeka. Dalam sidang ini Ir. Soekarno dalam pidatonya yang bertajuk “Lahirnya Pancasila” berkesempatan untuk menyampaikan gagasannya mengenai konsep awal dari Pancasila yang menjadi dasar negara Indonesia tepatnya pada 1 Juni 1945.

Tajuk "Lahirnya Pancasila" disematkan oleh mantan Ketua BPUPKI Dr. Radjiman Wedyodiningrat karena sebelumnya Soekarno tidak memiliki judul dalam pidatonya. Ir. Soekarno dalam pidatonya menyampaikan beberapa ide dan gagasannya terkait dasar negara Indonesia merdeka, yang dinamai “Pancasila”. Kata Pancasila diambil dari bahasa Sansekerta, Panca berarti lima dan Sila yang berarti dasar atau asas.

Pada saat itu Bung Karno menyebutkan lima dasar untuk negara Indonesia, yaitu “Kebangsaan”, “Internasionalisme atau Perikemanusiaan”, “Demokrasi”, “Keadilan sosial”, dan “Ketuhanan yang Maha Esa”.

Untuk lebih menyempurnakan rumusan Pancasila tersebut, Dokuritsu Junbi Cosakai membentuk sebuah panitia yang disebut sebagai panitia Sembilan yang beranggotakan Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, Abikoesno Tjokroseojoso, Agus Salim, Wahid Hasjim, Mohammad Yamin, Abdul Kahar Muzakir, Mr. AA Maramis, dan Achmad Soebardjo. Akhirnya, setelah melalui beberapa proses persidangan, Pancasila dapat disahkan di Sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945.

Baca Juga: Kembali Ramai Diperbincangkan, Ini Bahaya Makan Mie Instan Campur Nasi

Peringatan pertama kali Soekarno meminta diadakannya acara peringatan Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni 1964 yang bertepatan hari ulang tahun ke-19 Pancasila. Soekarno menuntut diadakan acara tersebut karena beberapa orang dinilai mulai menyelewengkan Pancasila. Kemudian peringatan pertama tersebut dilakukan di Istana Merdeka dengan slogan Pancasila Sepanjang Masa.

Pada upacara tersebut, Soekarno menguraikan kembali rumusan Pancasila beserta kelima silanya. Terakhir kali Soekarno memperingati Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni 1966 karena dilarang oleh Soeharto ketika ia berkuasa. Peringatan Hari Lahir Pancasila sempat dilarang. Meskipun begitu, Soeharto sempat memperingatinya pada 1967 dan 1968 sebelum dilarang mulai pada tahun 1970 sebagai upaya penghapusan warisan Soekarno. Pelarangan ini melalui Komando Operasi Pemulihan dan Ketertiban (Kopkamtib).

Kemudian pada 1 Juni 2016, Presiden Joko Widodo menandatangani Keppres Nomor 24 Tahun 2016 untuk kembali menetapkan 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila. Sejak itu, mulai pada 2017, setiap tanggal 1 Juni ditetapkan sebagai hari libur nasional untuk memperingati Hari Lahir Pancasila. Hal ini ia lakukan karena Pancasila merupakan dasar dan ideologi negara Indonesia. Oleh karena itu, Pancasila harus diketahui asal usulnya oleh bangsa Indonesia dari waktu ke waktu dan dari generasi ke generasi, sehingga kelestarian Pancasila akan terus diamalkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.*