Prabowo Kembali Tegaskan Menolak Sistem Pemilu Proposional Tertutup
Prabowo
Prabowo Subianto Tolak Pemilu Sistem Proporsional Tertutup (Sumber : Instagram @prabowo)

JOGJACORNER.ID - Ketua Umum Partai Gerinda, Prabowo Subianto kembali menegaskan penolakan terhadap system pemilu proposional tertutup. Prabowo menyatakan dengan banyaknya elemen di tengah masyarakat, system proposional tertutup tidak dapat memberikan keterwakilan yang adil. Sebab dengan system pemilu proposional tertutup hak untuk memilih wakil rakyat berada di tangan partai politik.

"Ada anak muda, ada petani, ada pedagang, ada akademisi, professor, ada pengusaha, ini ingin ada wakilnya, kalau tertutup yang menentukan hanya ketua umum partai, satu orang, ya kasian rakyat ini. Jadi demokrasi berharap ya ada semua kelompok, semua unsur, semua elemen dapat mengajukan wakil-wakilnya," jelas Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerinda.

Jelang pemilu 2024, wacana mengenai pemilihan umum proposional tertutup santer dibicarakan. Sebagaian besar fraksi di DPR pun turut menolak wacana system pemilu coblos partai tersebut. Melansir dari akun youtube @METRO TV, Senin (6/3) sedikitnya terdapat delapan fraksi yang meninginkan bertahan dengan sistem proposional terbuka dan hanya satu fraksi yakni PDIP yang membuka opsi diberlakukannya system pemilu coblos partai.

Sistem proposional terbuka memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan diantaranya:

Kelebihan:

- Mendorong kandidat untuk bersaing dalam gerakan kemenangan.

- Adanya kedekatan antara pemilih dan yang dipilih

- Lebih demokratis

Kekurangan:

- Peluang terjadinya politik uang yang tinggi

- Modal politik yang harus dikeluarkan cukup besar

Sementara itu system proposional tertutup juga terdapat kelebihan dan kekurangan diantaranya

Kelebihan:

- Urutan nomor partai akan searah. Berpotensi meminimalkan praktik politik uang.

Kekurangan:

- Pemilih tidak memiliki peran dalam memilih. Menjauhkan hubungan antara pemilih dan wakil rakyat pasca pemilu

- Peran partai mengatur anggota angota

- Cengkeraman parpol akan semakin kuat

- Merusak pendidikan politik masyarakat

Dari perbedaan antara kelebihan dan kekurangan dari dua jenis pemilu tersebut tentu saja warga tak heran jika warga dan akademisi menyebut bahwa system proposional terbuka atau sistem coblos nama kandidat akan memberi kedaulatan kepada public yang sejalan dengan undang-undang.

Beberapa warga juga lebih memilih pemilu dilaksanakan secara terbuka. Cynthia salah satu warga, ia menjelaskan dirinya lebih memilih terbuka, ia menjelaskan jika menggunakan system tertutup diibaratkan seperti membeli kucing dalam karung. 

Annisa yang juga merupakan salah satu warga juga lebih memilih pemilu dilaksanakan secara terbuka. “Terbuka, karena walaupun kadang calonnya banyak banget, terus kita juga nggak kenal semuanya tapi at least sebelum kita coblos kita bisa googling terlebih dahulu," ujar Anisa salah satu warga.