Prabowo Subianto Terima Brevet Wing Kehormatan Penerbang Kelas 1 dari TNI AU
Prabowo
Menhan Prabowo Subianto Terima Brevet Wing Kehormatan Penerbang Kelas 1 dari TNI AU (Sumber : Tangkapan Layar Youtube @METRO TV)

JOGJACORNER.ID - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menerima penghargaan Brevet dan Wing Kehormatan Penerbang Kelas 1 dari Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara. Penyematan Wing ini dilakukan oleh panglima TNI Laksamana Yudho Margono di Land Halim Perdanakusuma Jakarta, pada Rabu, (8/3) pagi.

Melansir dari akun yotube @METRO TV, Rabu (8/3), sebelum disematkan Breved, Prabowo ikut terbang menggunakan pesawat jet, F-1601, sementara Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Fajar Prasetyo juga turut menemani Prabowo mengudara dengan pesawat lainnya yakni F-1621. Mengiringi Prabowo berjalan menuju pesawat jet F-16, lagu nasional dengan Judul Maju Tak Gentar mengiringi Prabowo berjalan menuju pesawat jet F-16 tersebut.

Selama kurang lebih 30 menit mengudara, pesawat jet yang ditumpangi oleh Prabowo dan Kasaw mendarat, dan kemudian disambut oleh panglima TNI. Usai mendarat, Prabowo Subianto langsung mendapatkan Bravet Wing Penerbang Kehormatan Kelas 1 dari TNI Angkatan Udara.  

Prabowo menerangkan setelah menjajal terbang dengan pesawat temput ia menyadari bahwa menjadi seorang penerbang bukanlah hal yang mudah.

Prabowo Subianto, memulai kariernya di militer sejak lulus dari Akadeni Angkatan Bersenjata Republik Indonesia pada tahun 1970. Selama 24 tahun ia mengbandikan diri untuk TNI, dalam masa mengabdinya, ia lebih banyak menghabiskan di satuan khusus atau Kopasus.

Bersama TNI, sepak terjang Prabowo memang dikenal berani dan tidak kenal ampun, ia sering terlibat dalam operasi-operasi militer yang berbahaya, salah satunya adalah Operasi Seroja yang merupakan penyerangan Indoensia ke Timor Leste pada tahun 1975.

Dalam invasi ini Prabowo Muda mendapatkan peran penting sebagai Komandan Kleton termuda dengan misi yang luar biasa, yaitu untuk menangkap Nicolaus, Tokoh terkenal dari Timor Leste yang juga dianggap sebagai Perdana Menteri Pertama dalam misi yang dimban Prabowo berhasil menangkap Lobato dan mengakhiri huru-hara yang terjadi.

Tahun 1996, selama 130 hari Prabowo ekmabli dalam misi berbahaya, yaitu Operasi Pembebasan Sandra Mapenduma, di mana saat itu Prabowo harus berhadapan langsung dengan Organisasi Papua Merdeka yang emalkukan Penyanderaan terhadap Peneliti Asing di Tanah Papua. Dalam pertempuran tersebut, prabowo berhasil mewujudkan misi besarnya.

Tak hanya telibat dalam operasi militer, saat di Kopasus ia juga aktif, ia mendirikan Detasemen 81 yang merupakan satuan elit anti terror di baan Kopassus. Di masa Prabowo jugalah, Kopassus mulai melakukan latihan bersama dan pendidikan dengan pasukan elit lainnya dari Amerika, Rusia dan negara maju lainnya. Dalam pengabdiannya sebagai TNI, Prabowo dapat diacungi jempol.