Presiden Jokowi : Agama Harus Berkontribusi Selesaikan Perang
Presiden Jokowi
Presiden Joko Widodo (Sumber : IG @jokowi)

JOGJACORNER.ID - Presiden Joko Widodo berharap para tokoh-tokoh agama di dunia dapat saling bersinergi, untuk menyelesaikan masalah seperti permusuhan dan perang. Hal tersebut disampaikan Jokowi di Forum Religion of Twenty (R20) di Bali Rabu (2/11/2022).

Dengan kehadiran berbagai tokoh agama yang hadir dari berbagai negara di Forum R20, Jokowi Berharap Indonesia dapat Belajar dari segi pengetahuan maupun pengalaman.

Selain itu, presiden juga mengajak semua tokoh agama, untuk bersinergi menghentikan rivalistas maupun peperangan, demi dunia yang tentram, damai dan bersatu.

Selain itu, penting juga untuk bersinergi menurunkan kebaikan bagi generasi yang akan datang.  Presiden ingin pertemuan ini dapat berkontribusi bagi peradaban dan kemanusiaan.

"Saya mengucapkan selamat atas kehadiran Anda di konferensi, semoga dapat membangun pemahaman, konsensus dan berhasil menyepakati langkah-langkah kongkret agama untuk berkontribusi pada peradaban, kemanuasiaan dan dunia yang lebih bahagia untuk semua,” kata Jokowi dalam rekaman videonya.

Di sisi lain, Jokowi menyampaikan Indonesia adalah negara majemuk, terdiri dari 17.000 pulau dengan tiga zona waktu yang berbeda dan jumlah penduduk lebih dari 275 juta jiwa, terdiri dari atas 714 suku dan lebih dari 1.100 bahasa yang enam agama yang berbeda.

"Indonesia adalah negara yang sangat beragam dalam hal suku, bahasa dan agama. Tetapi dipersatukan oleh ideologi negara yaitu pancasila. Kami dipersatukan oleh toleransi dan persatuan Bhineka Tunggal Ika,” Tutur Jokowi

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa berbagai tokoh agama memainkan peran penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia yang dicapai pada tahun 1945.

"Ini merupakan faktor kunci keberhasilan program pembangunan pemerintah,” sebutnya.

Bagi Jokowi, Tokoh agama juga turut andil  dalam keberhasilan Indonesia menghadapi pandemi COVID-19 saat ini. Berbagai tempat ibadah seperti masjid, gereja, candi, vihara dan klenteng menjadi pusat literasi masyarakat diberbagai daerah.

"Gotong-royong lintas pemeluk agama huga merupakan kebanggaan Indonesia,” pungkasnya.