Salah Satu Ibadah yang Paling Disukai oleh Allah, Berikut Keutamaan Berkurban
kurban
Jelang Hari Raya Idul Adha, berikut keutamaan berkurban. (Sumber : Ilustrasi Pixbay)

JOGJA-Hari Raya Idul Adha merupakan hari raya haji yang jatuh pada tanggal 10-13 Zulhijah. Bulan haji ini juga ditandai dengan penyembelihan hewan kurban. Memasuki bulan haji 2023 yang jatuh pada tanggal 29 Juni 2023, kini mulai banyak masyarakat khususnya yang beragama Islam berbondong-bondong untuk mencari hewan kurban, mulai dari kambing, hingga sapi yang memang lazim digunakan sebagai hewan kurban.

Perintah untuk berukurban bagi umat muslim ini terdapat pada salah satu surah Al-Kautsar ayat 2 yang artinya “Maka salatlah kamu untuk Tuhanmu dan berkurbanlah.” Pada surah ini jelas-jelas memerintah umat muslim untuk berkurban. Dalam surah tersebut perintah untuk berkurban disandingkan dengan perintah salat, bukan karena tanpa alasan. Hal ini dijelaskan oleh Ustaz Hannan Attaki bahwa, berkurban memiliki kedudukan yang sangat istimewa dalam syariat islam, para ulama bersepakat ibadah yang dilakukan dengan harta yang paling baik ialah menyembelih hewan kurban, sebagaimana ibadah yang dilakukan dengan fisik, paling baik ialah ibadah salat.

Selain perintah yang sudah jelas, ternyata ibadah kurban memiliki keutamaan-keutamaan, diantaranya adalah:
1.Ciri Keislaman Seseorang


Melaksanakan ibadah kurban, menjadi salah satu ciri keislaman seseorang, hal ini dijelaskan dalam sebuah hadist, yaitu HR. Ahmad dan Ibnu Majah yang berbunyi “Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: “Siapa yang mendapai dirinya dalam keadaan lapang, lalu ia tidak berkurban makan janganlah ia mendekati tempat salat id kami.”

2.Merupakan salah satu ibadah yang paling disukai oleh Allah
Keutamaan ini dijelaskan dalam hadis Ibn Majah dan Trimidzi yaitu. ‘Dari Aisyah, Rasulullah SAW bersabda. “Tidak ada amalan anak cucu Adam pada hari raya kurban yang lebih disukai Allah melebihi dari mengucukan darah (menyembelih hewan qurban), sesungguhnya pada hari kiamat nanti hwan-hewan tersebut akan datang lengkap dengan tanduk-tanduknya, kuku-kukunya, dan bulu-bulunya. Sesungguhnya darahnya akan sampai kepada Allah sebagai kurban, di manapun hewan itu disembelih sebelum darahnya sampai ke tanah, maka ikhlaskanlah menyembelinya.” [HR. Ibn Majah dan Tirmidzi. Tirmidzi mengatakan hadist ini adalah gharib].

Baca Juga: Residivis Menyelinap Masuk Kos-kosan di Sleman Lewat Ventilasi, Bawa Kabur 2 Laptop

3.Mengenang ujian Allah kepada Nabi Ibrahim
Sejarah awal ibadah kurban memang berawal sejak zaman nabi Ibrahim yang mendapat mimpi menyembelih anak nya. Hal ini dijelaskan dalah Qur’an Surah Ash Shaffat 102-107 yaitu,
“Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup), berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bhwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu.”
Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan emndapatiku termasuk orang-orang yang sabar”. Tatkala keluanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), nyatalah kesabaran keduanya.
Dan kami panggillah dia: “Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah emmbenarkan mimpi itu, sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan keapda ornag-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.” [Qur’an Surah Ash Shaffat: 102-107].

4.Menghilangkan Sifat Buruk
Dengan berkurban secara tidak langsung memang mengesampingkan sikap egoism, nafsu serakah, dan sifat individual dalam diri seorang muslim. Dengan melakukan kurban ini diharapkan seseorang akan emmaknai hidupnya untuk mencapai ridha Allah semata.

5.Peduli terhadap sesama
Dengan berkurban tentunya terdapat nilai kepedulian terhadap sesame, selain itu dengan berkurban juga dapat meyenangkan kaun dhuafa. Hal ini dijelaskan dalam HR. Muslim “Hari Raya kurban adalah hari untuk makan, minum dan dzikir kepada Allah.”