Sederet Inovasi Layanan Baru di Arafah dan Mina demi Kenyamanan Jemaah Haji Indonesia
haji
Inovasi layanan baru di Arafah dan Mina, untuk kenyamanan jemaah haji Indonesia. (Sumber : Ilustrasi Pixbay)


JOGJA
-Melansir dari akun youtube @METRO TV, (7/6), tahun ini pemerintah menyediakan 4 inovasi layanan baru di lokasi tempat puncak ibadah haji berlangsung, yaitu di Arafah dan Mina.


1.Penambahan toilet
Inovasi pertama adalah adanya ketersediaan atau penambahan toilet. Tahun lalu ketersediaan toilet berkisar dengan rasio 1:150, dan tahun ini keberadaan toilet telah di tambah sehingga rasionya menjadi 1:50.


2.Renovasi tenda Jemaah
Kemudian untuk fasilitas kedua di Arafah, yaitu di tenda-tenda Jemaah akan disediakan lapisan pasir putih yang dipadatkan dengan alat berat dan di lapisi dengan karpet busa, sehingga Jemaah dapat lebih nyaman saat beribadah wukuf di Arafah.


3.Perbaikan instalasi listrik
Fasilitas ketiga di Arafah yaitu instalasi yang listrik yang memenuhi kebutuhan Jemaah, di mana tahun sebelumya instalasi listrik masih menggunakan generator dengan daya yang tidak sepenuhnya digunakan. Dengan adanya pemenuhan instalasi listrik untuk para Jemaah ini diharapkan AC di tenda-tenda dapat digunakan, dan juga instalasi listrik ini dapat mensupport alat-alat kesehatan menjadi lebih optimal.

Baca Juga: Rekomendasi Mie Ayam di Magelang, Murah dan Bikin Ngiler...

4.Perbaikan lantai tenda Jemaah haji
Inovasi yang kekempat ini terdapat di Mina, yaitu lantai di tenda Jemaah yang sudah menggunakan keramik, dari sebelumnya yang hanya menggunakan lantai batako, penggunaan lantai keramik ini diharapkan para Jemaah menjadi lebih nyaman untuk menginap pada puncak haji Juni mendatang.  

Di bulan haji ini memang tidak dipungkiri banyak umat muslim yang menunaikan rukun islam ke-5 tersebut, tak terkecuali masyarakat Indonesia. Namun saat ini dilaporkan sebanyak 132 jemaah haji Indonesia yang dilaporkan harus mendapat perawatan. Keluhan yang umum dialami oleh para Jemaah haji Indonesia adalah paruh jantung dan menesia, atau penurunan daya ingat. Hal ini juga salah satunya disebabkan oleh tubuh yang tidak dapat beradaptasi denegan suhu dan cuaca di Arab Saudi yang perbedaannya cukup signifikan, dengan suhu di Arab Saudi yang mencapai 30’-45’C sedangkan di Indonesia suhu terpanasnya hanya mencapai 38’C di beberapa wilayah tertentu.


Meski begitu, pemerintah telah melakukan antisipasi dengan menyiapkan fasilitas di klinik kesehatan haji Indonesia. Klinik ini sudah mendistribusikan 107 obat-obatan, baik di Mekkah maupun di Madinah. Selain itu, juga terdapat 1.600 tenaga kesehatan khusus haji, yang siap sedia untuk menangani para Jemaah haji yang sakit di setiap kloter. Selain itu petugas penyelenggara haji Indonesia baik di Madinah maupun di Mekkah, juga tidak berhenti untuk memberikan penyuluhan dan konseling terhadap Jemaah haji untuk tetap menjaga kesehatan dengan minum air putih minimal 200 ml per jam, agar tidak dehidrasi.*