Sejarah Perayaan Tahun Baru, Ternyata Berkaitan dengan Politik Romawi, Ini Faktanya
Tahun baru
Ilustrasi perayaan tahun baru dengan pesta kembang api. (Sumber : Ilustrasi Pixbay)

JOGJA-Sebentar lagi tahun baru 2023 akan datang. Banyak orang yang merayakannya dengan perayaan kecil-kecilan maupun besar. Misalnya dengan bakar-bakaran hingga pesta kembang api yang identik dengan perayaan tahun baru. Namun, tahukah kamu bagaimana sejarah perayaan tahun baru? Mengapa selalu dirayakan setiap tanggal 1 Januari?

Dilansir dari akun Instagram @pinterpolitik pada Jumat (30/12/2022), sejarah perayaan tahun baru ternyata ada sejarah politik dan pemerintahannya. Sejarah pemerintahannya khususnya di saat Julius Caesar berkuasa di Republik Roma. Pada tahun 49-44 SM, Caesar melakukan berbagai reformasi konstitusi guna melakukan konsolidasi politik. Tujuannya supaya kontrol politik lebih bisa dijaga.

Baca Juga: Malam Tahun Baru Pingin Camping? Bukit Pengilon Gunungkidul Bisa Dicoba: Sunset dan Sunrise Dijamin Memanjakan Mata

Nah, salah satu isu yang akhirnya bisa dilakukan adalah perumusan kalender baru yang memodifikasi kalender Romawi. Kalender Romawi saat itu jadi isu karena terlalu banyak memiliki kabisat yang penentuannya kerap kali mendapat campur tangan manusia, yakni dari Pontifex.

Alhasil, dirumuskan kalender baru yang lebih akurat, yang disebut sebagai kalender Julian atau Julius. Di bawah Caesar, 1 Januari kemudian ditetapkan sebagai awal tahun Pitik. Kalender ini digunakan dalam waktu yang lama hingga akhirnya dimodifikasi kembali oleh Paus Gregorius XIII menjadi kalender Gregorius (Gregorian) pada tahun 1582 dan masih digunakan hingga sekarang.*