JAKARTA, Jogjacorner.id- Presiden Joko Widodo lakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri di Istana Merdeka pada Sabtu, 18 Maret 2023. Pertemuan tersebut merupakan pertemuan resmi dalam rangka pertemuan rutin periodik.

Menurut Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto menjelaskan pertemuan tersebut berlangsung hingga 3 jam. 

"Siang hari ini, diadakan pertemuan rutin secara periodik antara Ibu Megawati Soekarnoputri dengan bapak Presiden Jokowi di Istana Merdeka dan berlangsung selama hampir 3 jam." jelas Hastato, dikutip dari akun youtube @KOMPAS TV, Minggu (19/3). 

Lebih lanjut, Hastato juga menjelaskan bahwa pertemuan tersebut, berlangsung secara akrab, sebab Presiden Joko Widodo yang juga merupakan bagian dari keluarga besar PDI Perjuangan.

Dalam pertemuan tersebut, Hastato menjelaskan telah dibahas berbagai hal strategis berkaitan dengan persoalan bangsa dan negara politik luar negeri atas pemetaan geopolitik saat ini, persoalan pangan, bagaimana penguasaan ilmu pengetahuan riset dan inovasi agar Indonesia bisa Berdikari. 

Mengingat pentingnya pertemuan tersebut, dalam pertemuan tersebut juga dibahas terkait agenda Pemilu 2024 yang dilaksanakan secara tertutup antara Presiden Joko Widodo dengan Megawati Soekarnoputri.

"Pertemuan kedua pemimpin yang betlangsung sangat akrab meningat Pak Presiden Jokowi merupakan bagian dari keluarga besar PDI Perjuangan, dibahas berbagai hal.strategis terkait dengan persoalan bangsa dan negara pokitik luar negeri atas pemetaan geopolitik saat ini persoalan pangan bagaimana penguasaan ilmu pengetahuan riset dan inovasi agar indonesia bisa berdikari dan tentu saja hal-hal terkait dengan arah masa depan bangsa dengn mengingay pertemuan sngat penting maka juga dibahasa agenda Pemilu 2024 yang dilaksanakan secara tertutup antara bapak Presiden Jokowi dan Ibu Megaeati Soekarnoputri." Jelasnya.

Dikenal sebagai tokog reformis Pro Demokrasi Megawati Soekarnoputri menaruh perhatian terhadap bagaimana memastikan daftar pemilih tetap yang memastikan hak warga negara untuk memilih. 

Pertemuan ini diakhiri dengan makan siang, yang pada saat itu juga Presiden Joko Widodo mempromosikan makanan khas istana, seperti sayur lodeh yang merupakan kesukaan dari Bung Karno, nasi goreng seafood, sup ayam, dan kerupuk khas solo.

Hasto menjelaskan bahwa pertemuan penting tersebut menunjukkan sebuah tradisi dialog diantara kedua pemimpin, di mana hal ini juga merupakan bagian dari ciri khas demokrasi Indonesia yang didasarkan pada musyawarah, dan juga pertemuan dialog-dialog untuk membangun kesepahaman dan juga bagaimana mewujudkan gotong royong dalam mengahadapi tahun-tahun penuh tantangan ke depan.

Penulis : Indah Yulia

Tag