Surya Paloh Bertemu Jokowi, Petinggi NasDem Yakin Bahas Pilpres
Jokowi
Potret Presiden Joko Widodo bertemu Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (Sumber : Tangkapan Layar akun Youtube @Kompas.com)


JAKARTA-Presiden Joko Widodo bertemu dengan Surya Paloh yang merupakan ketua umum dari partai NasDem, pertemuan ini dilaksanakan di Istana Kepresidenan pada kamis (27/1/2023). Dilansir dari akun YouTube @Kompas.com, hal tersebut dibenarkan oleh ketua DPP Partai NasDem, Sugeng Suparwanto.
Sugeng mengatakan bahwa Ketua umum Partai NasDem bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Ia menyamapaikan bahwa pertemuan tersebut tidak tahu persis akan tetapi juga membahas tentang pilpres.
“Secara eksplisit, saya saya tidak tahu persis tapi pertemuan tersebut juga membahas tentang pilpres, itu interpretasi saya,” Ujar Sugeng.

Baca Juga: Resep Soto Ayam Kampung yang Enak dan Nikmat: Bisa Dijadikan Ide Bisnis

Pertemuan Surya Paloh dan Joko Widodo ini juga disebut sebagai ajang untuk kangen-kangenan karena sudah lama tidak bertemu.
“Pertemuan ini yang menjadi pembahasan ya seputar masalah negara dan tantangannya, karena saya tidak mau mengorek lebih jauh ya seperti biasa yang kalian ketuhui,” Tambah Sugeng.


“Sekali lagi yang ditekankan, kita harus bersinergi dengan semua pihak, untuk menghadapi berbagai tantangan yang ada,” sambung Sugeng. Hal ini juga dibenarkan oleh pihak Istana Kepresidenan melalui Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretarian Presiden Bey Machmudin.*


“Betul ada pertemuan kemarin sore,” Ujar Bey. Kendati demikian Bey tidak menjelaskan terkait isu pembicaraan yang ada dalam pertemuan tersebut, namun dalam pertemuan tersebut tidak ada kader Partau NasDem yang turut ikut hadir.
Sementara itu, Bendahara Umum DPP Partai NasDem, Ahmad Sahroni mengatakan bahwa pertemuan tersebut dilakukan secara dadakan dan ia juga juga menyampaikan isi pembicaraanya.
Berdasarkan kutipan dari akun YouTube @Kompas.com tidak ada agenda resmi terkait dengan pertemuan Surya Paloh dan Joko Widodo, Pertemuan ini dilakukan di Tengah isu perombakan Kabinet Indonesia Maju.*