Tanggapi Isu MA Kabulkan PK KSP Moeldoko, SBY Minta Kader Demokrat Perjuangkan Keadilan
SBY
Tanggapi Isu MA Kabulkan PK KSP Moeldoko, SBY Minta Kader Demokrat Perjuangkan Keadilan (Sumber : Akun Instagram Ani Yudhoyono)

JAKARTA, Jogjacorner.id- Isu dan kabar Mahkamah Agung bakal mengabulkan PK KSP Moeldoko atas Partai Demokrat berembus kembali. Menanggapi hal ini Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menegaskan kader Partai Demokrat berhak memperjuangkan keadilan.


Sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, SBY berharap pemegang kekuasaan tetap amanah, tegakkan kebenaran & keadilan. 


“Indonesia bukan negara "predator" (yang kuat memangsa yang lemah) serta tak anut hukum rimba, yg kuat menang, yg lemah selalu kalah,” tegasnya.


Baca Juga: SBY Ingatkan Pergantian Sistem Pemilu di Tengah Jalan Bisa Timbulkan Chaos Politik


Selain itu, SBY juga menghimbau kader Partai Demokrat di seluruh tanah air, agar mengikuti perkembangan PK Moeldoko dan selalu mengikuti petunjuk Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).


“Jika keadilan tak datang, kita berhak memperjuangkannya secara damai dan konstitusional,” tukas Presiden keenam RI tersebut.


Mantan Presiden RI ini mengaku mendapat informasi dari salah seorang mantan menteri. Menurut SBY, mengenai info adanya tangan-tangan politik yang mengganggu Partai Demokrat agar tidak bisa berkontestasi di Pemilu 2024, itu adalah kemunduran demokrasi.


Baca Juga: Gibran Rakabuming Dampingi Puan Maharani, Keliling Kota Solo ADA APAKAH??


“Tadi malam saya terima telpon dari mantan menteri yang sampaikan pesan politisi senior (bukan Partai Demokrat) berkaitan PK Moeldoko ini. Pesan seperti ini juga kerap saya terima. Jangan-jangan ini serius bahwa Demokrat akan diambil alih?” tanya SBY.


“Berdasarkan akal sehat,” lanjut SBY, “Sulit diterima PK Moeldoko dikabulkan MA karena sudah 16 kali Pihak KSP Moeldoko kalah di pengadilan. Kalau ini terjadi, info adanya tangan-tangan politik untuk ganggu Demokrat agar tak bisa ikuti Pemilu 2024 barangkali benar. Ini berita yg sangat buruk.” tegasnya.