Tewasnya Mahasiswa Unhas Saat Diksar Mapala, Keluarga Korban Sebut Penuh Kejanggalan.
Ilustrasi mayat. Kasus tewasnya mahasiswa Unhas dalam Diksar Mapala dilaporkan ke polisi karena keluarga menilai ada kejanggalan.
Ilustrasi mayat. Kasus tewasnya mahasiswa Unhas dalam Diksar Mapala dilaporkan ke polisi karena keluarga menilai ada kejanggalan. (Sumber : Pixabay)

MAKASSAR, Jogjacorner.id- Penyidik ??kepolisian sedang mengusut dugaan  kelalaian atas tewasnya mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) Virendy Marjefy Wehantouw, 19 tahun, saat mengikuti  pendidikan dasar (diksar) mahasiswa pecinta alam (Mapala) 09. Keluarga kemudian melaporkan ke polisi karena tewasnya Virendy dianggap penuh kejanggalan.


Kejanggalan yang dimaksud keluarga sudah diadukan ke polisi dan pihak kepolisian telah menerima aduan lengkap dari pihak keluarga. Tewasnya mahasiswa Unhas saat Diksar Mapala ini menjadi pelajaran bersama bagi organisasi mahasiswa lain untuk lebih berhati hati dalam melaksanakan kegiatan.


Tewasnya mahasiswa Unhas saat Diksar Mapala meninggalkan luka bagi anggota keluarga yang kehilangan.  Bahkan mereka menyebut penuh dengan kejanggalan.

Hal ini yang mendorong orang tua korban mengadu ke Polres Maros.


Baca Juga: Ramalan Keuntungan Shio Macan di Imlek 2023: Karir, Asmara, Keuangan, dan Kesehatan

"Kami sedang mengusut adanya  kelalaian dalam penggeledahan Mapala 09 kemarin sesuai Pasal 359 KHUP," kata Kanit Tipidum Polres Maros, Ipda Wawan Hartawan yang dikutip dari Youtube @CNN Indonesia


Wawan mengatakan, sejauh ini polisi sudah mendapatkan keterangan dari 16 saksi. Termasuk pengurus peserta Mapala 09 Unhas dan Diksar.


“Ada 16 orang yang sudah kami survei, tapi masih ada beberapa  peserta yang belum kami wawancarai karena berada di Jakarta,” ujarnya


Baca Juga: 7 Rekomendasi Film Animasi untuk Long Weekend Imlek, Cocok Ditonton Bersama Keluarga


Virendy dikabarkan meninggal dunia pada Jumat (13/1) saat mengikuti kegiatan diksar Mapala 09 Unhas.


Menurut  Humas Universitas Hasanudin Supratman Athana,  korban dalam keadaan tidak sehat saat melakukan perjalanan dari Kabupaten Maros menuju Malino, Kabupaten Gowa, Minggu (15/1). Namun, korban tetap melanjutkan perjalanannya.


"Korban merasa tidak nyaman pergi dari Maros ke Malin," jelasnya.


Baca Juga: 7 Rekomendasi Film Animasi untuk Long Weekend Imlek, Cocok Ditonton Bersama Keluarga


Virendy juga  tidak sadarkan diri. Panitia segera mengevakuasi korban turun  gunung dan membawanya ke RS Grestelina  Makassar. Namun, korban meninggal  dalam perjalanan ke rumah sakit. Pasca kejadian tersebut, kegiatan Mapala 09 Unhas dihentikan sementara.