Viral Cah Klitih Beraksi di Titik Nol Jogja, Ternyata ini Awal Mula Makna Istilah Klitih Menurut Ahli
Klitih
Aksi klitih kembali terjadi di titik nol kilometer Jogja pada Selasa (7/2) malam (Sumber : Dokumentasi freepik)



JOGJA-Aksi klitih kembali mencelakai korban pada Selasa (7/2/2023) dini hari. Dalam video yang beredar, terlihat bahwa seorang pengendara sepeda motor sedang menghindar dari tiga orang yang diduga pelaku klitih. Ketika sepeda motor hendak dibawa pelaku, korban kemudian menghampiri dan berusaha mempertahankan kendaraannya.
Tanpa disangka, salah satu pelaku mengeluarkan senjata tajam berupa clurit dan mengayunkan ke arah korban. Beruntungnya korban memakai helm, sehingga sajam hanya mengenai helm yang dikenakan. Sempat ada perlawanan hingga pada akhirnya ketiga pelaku klitih kabur dengan menggunakan satu sepeda motor yang digunakannya. Korban segera menjauh dan meninggalkan kendaraannya yang terjatuh di pinggir jalan.
Ketika sudah menjauh dari tempat kejadian, tiba-tiba dua orang pelaku klitih lainnya terlihat mendekat dengan berboncengan sepeda motor. Tak hanya lewat, pengemudi segera mengeluarkan sajam dan mengenai body samping motor korban. Beruntung korban tidak mengalami luka yang cukup serius.


Publik menyayangkan peristiwa tersebut terjadi lagi. Tak hanya di jalan yang sepi, pelaku kali ini berani melancarkan aksinya di tempat yang terbilang cukup ramai dilewati pengendara maupun pejalan kaki. Diketahui, lokasi titik nol kilometer Jogja dekat dengan rumah gubernur, istana presiden, Polresta, bahkan terdapat CCTV yang tersebar di beberapa titik.
Kejahatan klitih sudah berkali-kali memakan korban. Jika ditelusuri, pelaku sebagian besar adalah anak-anak yang masih berada di bawah umur. Mereka melancarkan aksinya secara bersama-sama di malam hari hingga menjelang pagi.

Baca Juga: PERHATIAN! JPW Desak Kejari Sleman Tuntaskan Korupsi Dana Hibah Pariwisata

Meski klitih identik dengan tindakan kriminal, tetapi ternyata istilah klitih awalnya tidak memiliki konotasi negatif. Lantas apa itu klitih? Dilansir dari akun YouTube @Kompascom pada Rabu (9/2/2023), Sosiolog Universitas Gadjah Mada, Arie Sudjito, menuturkan bahwa makna asli istilah klitih adalah kegiatan keluar rumah di malam hari untuk menghilangkan kepenatan.


Sosiolog UGM lainnya, Sunyoto Usman, juga menuturkan hal senada. Ia mengatakan bahwa makna klitih adalah mengisi waktu luang. Di sisi lain, asal kata klitih berarti bentuk kata ulang klitah-klitih yang bermakna jalan bolak-balik agak kebingungan. Meski demikian, saat ini istilah klitih telah mengalami pergeseran kepada hal negatif, yaitu tindakan kriminalitas dan anarkis. Bahkan tindakan kriminal tersebut justru lebih sering dilakukan oleh remaja.
Arie menjelaskan bahwa aksi kritik ini merupakan bentuk disorientasi pada remaja. Misalnya, remaja yang memiliki permasalahan di keluarga, mempunyai beban di sekolah, mendapat stigma buruk, serta memiliki ruang ekspresi terbatas. Untuk alasannya, Arif pun bingung alasan pemburukan makna dari kata ini.


Di sisi lain, Sunyoto menjelaskan bahwa klitih merupakan simbol geng, sehingga orang-orang yang bergabung dalam klitih memiliki identitas tersendiri. "Jadi, untuk mengikat identitas, kalau gabung klitih kemudian punya jaringan kawan, merasa mendapat perlindungan dari jaringan itu. Saya kira itu maknanya sekarang," ujar Sunyoto.
Terlepas dari pergeseran makna tersebut, para sosiolog sepakat bahwa aksi klitih membutuhkan tindakan tegas. Hal ini tidak bisa dianggap sepele karena telah menelan banyak korban dan meresahkan masyarakat. Arie menyarankan agar pemerintah daerah mengambil langkah proaktif, berkolaborasi dengan pihak-pihak terkait guna mengantisipasi aksi klitih karena tidak bisa dihilangkan hanya dengan imbauan dan tindakan hukum saja.*