Dosen UII yang Hilang Ditemukan, Ini Alasan Rafie Ubah Rute Penerbangan ke AS
Rafie
Dosen UII, Ahmad Munasir Rafie Prtama, telah membalas E-mail dari pihak kampus, dan berikan alasan ubah rute penerbangan. (Sumber : tangkapan layar YouTube @KOMPAS TV)

JOGJA-Misteri Dosen UII yang hilang, Ahmad Munasir Rafie Pratama mulai ada titik terang. Pihak kampus Universitas Islam Indonesia, mengaku telah dihubungi oleh Rafie melalui e-mai.
Menurut sekretaris eksekutif UII Yogyakarta, Hangga Fathana, Rektorat UII telah menerima e-mail dari Rafie terkait keberadaan dirinya dan alasannya mengubah rute penerbangan. Menurutnya, alasan Rafie mengubah rute penerbngan, mwnjadi ke Boston Amerika Serikat, karena dirinya memiliki masalah dengan kesehatannya. Namun Fatha tidak menyampaikan secara detail terkait dengan permasalahn yang dialami oleh Rafie.


"Universitas Islam Indonesia, bersyukur karena upaya pelacakan keberadaan AMRP yang hilang kontak telah membuahkan hasil. AMRP telah membalas korespondensi e-mail yang dikirimkan oleh UII. Universitas Islam Indonesia telah mencermati alasan kondisi kesehatan AMRP, yang menjadi penyebab pengalihan rute penerbangan ke Amerika Serikat, dan di sampaikan melalui penjelasan AMRP di dalam balasan e-mail," Ujar Hangga Fathana, Sekretaris Eksekutif UII. Dikutip dari akun youtube @KOMPAS TV, Sabtu, (25/2).


Hingga kini, pihak Rektorat, kampus UII masih berupaya untuk memulangkan Rafie ke Indonesia, yaitu dengan meminta bantuan kepada Kementerian Luar Negeri. Diketahui pihak kampus UII Yogyakarta juga telah menegaskan akan memberikan sanksi indisipliner kepada Rafie, karena telah mengabaikan kewajibannya sebagai dosen.

Baca Juga: Irfan Widyanto Divonis 10 Bulan Penjara Dalam Kasus Perintangan Penyidikan Kematian Brigadir J

Sebelumnya, Rafie, dikabarkan hilang usai mengikuti rangkaiam aktivitas mobilitas global di University of South-Eastern Norway (USN), Norwegia. Ia dan 3 orang lainnya berada di Norwegia pada 5-12 Februari 2023, dan terakhir memberi kabar pada 12 Februari saat hendak berangkat ke Istanbul. Rektor UII mengatakan bahwa rute penerbangan kepulangan tim dari UII adaah Oslo-Istanbul-Riyadh-Istanbul-Jakarta, namun seluruh anggota tim pupang melalui Turki dengan penerbangan yang berneda-beda, dan Rafie tidak mengatakan setai penerbangannya kepada kolega UII dan juga istrinya.


Sebelumnya, pada 12 Februari, Rafie mengirimkan pesan kepada istrinya sebelum menaiki pesawat ke Istanbul dengan pesan "menunggu boarding", dan dikabarkan ia akan mendarat di Jakarta lada 16 Februari pukul 18.00 WIB. Oleh sebab itulah, adiknya pergi ke bandara untuk menjemputnya, namus setelah lama menunggu, dirinya tidak menemukan kedatangn Rafie di pintu kedantangan. Hal tersenutlah yang akhirnya sang adik mengonfirmasikan ke pada pihak Angkasa Pura, dan mendapatkan jawaban bahwa Rafie tidak ada daam penerbangan tersebut. Hal tersebutlah, yang kemudian keluarga membuat laporan ke pihak kepolisian.*