GAWAT!! Klitih Makin Merajalela, Begini Cara Kota Jogja Cegah Kekerasan Anak Jalanan
klitih
Ilustrasi kekerasan anak jalanan. GAWAT!! Klitih Makin Merajalela, Begini Cara Kota Jogja Cegah Kekerasan Remaja Jalanan (Sumber : )

JOGJA, Jogjacorner.id - Pemerintah Kota Yogyakarta terus tingkatkan keamanan dan kenyamanan Kota Yogyakarta dari kekerasan jalanan.


Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya berpendapat akar permasalahan kekerasan di jalanan berawal dari kenakalan remaja yang sedang mengaktualisasikan pencarian jati diri. Hal tersebut disampaikan dalam sebuah diskusi beberapa waktu lalu.


"Ada satu hal yang menarik bahwa kenakalan remaja di jalan ini tidak terlepas dari grup remaja yang orientasinya dari aspek alumni. Kenakalan ini merupakan soal jati diri dan aktualisasi yang etika anak muda mendapat title dari alumni, mengikuti title tersebut itu bagi mereka suatu kebanggaan. Oleh karena itu, kami bersama-sama merumuskan bagaimana melemahkan branding terus supaya semakin pudar. Ya, kita jangan sampai memberi panggung yang membuat mereka semakin suka dalam hal ini validating issue dan aktualisasi jati diri," ungkapnya.


Baca Juga: BARU TAHU!! Indonesia Ternyata Kekurangan 30 Ribu Dokter Spesialis, Ini Alasannya


Dalam upaya pencegahan Pemerintah Kota Yogyakarta melakukan proses secara menyeluruh. Ada langkah-langkah jangka panjang. Untuk sekarang ada aksi pencegahan dengan membentuk regulasi batasan jam malam anak dalam rangka memayungi aksi kejahatan serta melakukan sosialisasi dan gerakan patroli.


"Untuk saat ini yang ditemukan adalah proses kesadaran masyarakat untuk menangkap regulasi ini belum maksimal. Ketahanan keluarga, yaitu bagaimana kepedulian dan peran orang tua dalam bertanggung jawab mengarahkan anak di berbagai aspek. Hal ini juga tanggung jawab orang tua," ungkapnya.


Ketahanan keluarga sangat dipengaruhi beberapa aspek, antara lain aspek kesehatan, pendidikan, ekonomi keluarga dan pendidikan. Aman mengungkapkan aspek terpenting adalah pendidikan karakter. "Pendidikan karakter ini, keluarga menjadi unsur utama, kemudian aspek  ekonomi ketika tidak kuat, maka konsentrasi untuk mendidik dan mengendalikan itu menjadi lemah," tambahnya.


Baca Juga: WADUH!! Olahraga Pagi saat Puasa Tak Direkomendasikan, Begini Penjelasan Pakar UGM


Pemerintah Kota Yogyakarta telah membentuk regulasi, sosialisasi dan patroli serta membentuk tim penanganan kekerasan tidak akan berhasil jika tidak ada kerja sama antara pemerintah dan masyarakat. Harapannya, keluarga menjadi aspek utama dalam mendidik dan mengendalikan anak.