Kronologi Bentrok Suporter dan Polisi Saat Laga PSIS Vs Persis, Ternyata Ini Pemicunya
bentrok
Potret kerusuhan suporter PSIS Semarang dengan Polisi (Sumber : tangkapan layar YouTube @KOMPAS TV)


SEMARANG
-Bentrokan antara sejumlah suporter PSIS dengan Polisi pecah saat pertandingan PSIS melawan Persis Solo di Stadion Jatidiri Semarang Jumat (17/02/2023).

Akibatnya sejumlah suporter pingsan dan harus dievakuasi. Dalam tayangan Youtube @Kompas TV, Polisi terpaksa melepaskan tembakan gas air mata dan water canon untuk membubarkan suporter yang rusuh.

Dari tayangan yang diketahui bentrokan terjadi di luar Stadion, masa suporter PSIS Semarang mengepung pintu akses masuk Stadion Jatidiri untuk menuntut pihak panitia pelaksana mengizinkan mereka mendukung langsung tim kesayangannya.

Di lokasi terlihat sejumlah orang harus dibawa ke ruangan karena mengalami gejala sesak nafas, untuk sementara data yang didapatkan ada 4 orang harus mendapatkan pertolongan, dua dari anggota polisi dan dua dari suporter PSIS Semarang.

Bentrokan terjadi lantaran suporter mencoba merangsang masuk ke dalam Stadion Jatidiri Semarang, padahal pertandingan bertajuk derby Jateng  itu disepakati digelar tanpa penonton.

Baca Juga: Peringatan Peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad SAW, Simak Hikmah dan Nilai-nilai yang Bisa Diambil

Akhirnya bentrokan pun tidak terhindarkan masa melempar polisi yang berjaga menggunakan batu dan botol air minum, lemparan itu dibalas Polisi menggunakan tembakan water canon dan juga gas air mata.

Hal tersebut menyebabkan suporter PSIS  berhamburan menyelamatkan diri meski beberapa masih nekat melempari polisi di depan pintu utama Stadion Jatidiri.

Hujan yang mengguyur tidak menyurutkan niat para suporter untuk tetap mencoba masuk, mereka yang ada berteriak mempertanyakan ke polisi alasan tidak diizinkan masuk, tidak lama kemudian sebagian suporter tampak melempar batu ke arah polisi dan kemudian ada tembakan water canon.

Baca Juga: Erick Thohir Jadi Ketum PSSI, Berikut Progam yang Akan Dia Jalankan

Suporter PSIS merasa tidak memiliki masalah atau konflik apapun dengan suporter Persis sehingga tidak ada alasan untuk saling bentrok dan menyerang selain berteriak-teriak,  suporter PSIS pun sempat melempari mobil polisi yang menghalangi akses pintu masuk Stadion Jatidiri.

Adapuj laga yang digelar tanpa penonton merupakan keputusan bersama dari panitia pelaksana manajemen PSIS dan Persis serta aparat kepolisian. Langkah ini diambil sebagai upaya mengantisipasi terjadinya kerusuhan antar suporter, seperti diketahui pertandingan bertajuk gengsi ini sangat rawan kerusuhan.*