Makna “Ghosting” Dalam Hubungan dan Dampaknya, KAMU Wajib Tahu!
Ilustrasi dampak ghosting dalam hubungan, sumber Freepik
Ilustrasi dampak ghosting dalam hubungan. (Sumber : Sumber Freepik)

JOGJA, Jogjacorner.id- Ghosting adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan situasi di mana seseorang tiba-tiba dan tanpa penjelasan menghentikan semua bentuk komunikasi dan interaksi dengan pasangan atau orang yang mereka dekati secara romantis atau secara emosional. 


Dalam hubungan, ghosting terjadi ketika salah satu pihak tiba-tiba menghilang dan tidak lagi merespons pesan, telepon, atau upaya komunikasi lainnya dari pasangan mereka.


Makna ghosting dalam hubungan dapat beragam, dan alasan seseorang memilih ghosting juga bisa bervariasi. Melansir dari berbagai sumber, berikut beberapa alasan umum mengapa seseorang memilih ghosting dalam hubungan adalah:


Baca Juga: Inilah Daftar Pemain Timnas Argentina Saat Bertemu Timnas Indonesia, Ada Lionel Messi!


1. Ketidaknyamanan atau Konflik


Seseorang mungkin merasa tidak nyaman atau tidak mampu menghadapi konflik yang ada dalam hubungan, sehingga mereka memilih ghosting sebagai cara untuk menghindari situasi tersebut.


2. Ketidakpuasan atau Kehilangan Minat


Seseorang mungkin merasa tidak puas dalam hubungan atau kehilangan minat terhadap pasangannya. Alih-alih mengungkapkan perasaan atau berbicara tentang masalah tersebut, mereka memilih ghosting sebagai cara mudah untuk mengakhiri hubungan.


3. Ketidakpastian atau Takut Menyakiti


Seseorang mungkin merasa tidak yakin tentang perasaan mereka atau takut menyakiti perasaan pasangan dengan mengungkapkan bahwa mereka ingin mengakhiri hubungan. Sebagai hasilnya, mereka memilih ghosting sebagai cara untuk menghindari konfrontasi.


Ghosting dapat sangat menyakitkan bagi orang yang ditinggalkan, karena mereka dibiarkan dalam ketidakpastian dan kebingungan tanpa penjelasan yang jelas. Ini dapat menyebabkan rasa sakit emosional, kehilangan kepercayaan, dan merusak harga diri seseorang.


Penting untuk diingat bahwa komunikasi terbuka dan jujur adalah kunci dalam menjalani hubungan yang sehat. Jika ada masalah atau ketidakpuasan dalam hubungan, lebih baik untuk mencoba berbicara dengan pasangan tentang perasaan dan masalah yang ada daripada memilih ghosting sebagai cara untuk mengakhiri hubungan.


Baca Juga: Ramai Pejabat yang Dipanggil KPK, Ini Deretan Menteri Era Jokowi yang Tersandung Korupsi


Ghosting dalam hubungan dapat memiliki dampak emosional yang signifikan pada orang yang ditinggalkan dan bahkan pada pelaku ghosting itu sendiri. Berikut adalah beberapa dampak yang mungkin timbul akibat ghosting dalam hubungan:


1. Kerusakan Emosional


Bagi orang yang ditinggalkan, ghosting bisa menyebabkan rasa sakit emosional yang mendalam. Mereka mungkin merasa diabaikan, ditolak, atau tidak berharga. Ketidakpastian dan kebingungan yang disebabkan oleh ketidakhadiran penjelasan dapat meningkatkan kecemasan, kehilangan kepercayaan diri, dan perasaan depresi.


2. Ketidakpercayaan dan Trauma Emosional


Ghosting dapat menciptakan ketidakpercayaan yang mendalam dalam hubungan di masa depan. Orang yang pernah mengalami ghosting cenderung merasa tidak yakin atau takut bahwa orang lain akan meninggalkan mereka tanpa alasan yang jelas. Mereka mungkin mengalami trauma emosional yang mempengaruhi cara mereka membangun dan menjalani hubungan di masa mendatang.


3. Komunikasi dan Masalah Penyelesaian


Ghosting menghindari komunikasi yang sehat dan terbuka dalam hubungan. Ini berarti bahwa masalah atau ketidakpuasan tidak pernah diungkapkan dan tidak ada upaya untuk mencari solusi atau penyelesaian. Ini dapat mencegah pertumbuhan dan perkembangan hubungan yang sehat.


4. Perasaan Bersalah dan Penyesalan


Meskipun pelaku ghosting mungkin berpikir bahwa ini adalah cara yang lebih mudah untuk mengakhiri hubungan, mereka juga bisa merasakan perasaan bersalah dan penyesalan di kemudian hari. Mereka mungkin menyadari bahwa ghosting tidak adil bagi pasangan mereka dan berharap mereka bisa menghadapi konfrontasi atau berkomunikasi dengan cara yang lebih baik.


5. Pemulihan yang Sulit


Bagi orang yang ditinggalkan, pemulihan dari ghosting bisa menjadi proses yang sulit dan memakan waktu. Mereka mungkin perlu waktu untuk memproses perasaan mereka, membangun kembali kepercayaan, dan memulihkan harga diri mereka. Pemulihan juga dapat dipengaruhi oleh sejauh mana mereka dapat memahami dan menerima bahwa ghosting bukanlah kesalahan mereka, tetapi tindakan orang lain.


Penting untuk diingat bahwa komunikasi terbuka, jujur, dan penghormatan adalah dasar dalam menjalani hubungan yang sehat. Jika Anda menghadapi masalah atau ketidakpuasan dalam hubungan, lebih baik untuk berbicara dengan pasangan dan mencari penyelesaian yang saling menguntungkan daripada memilih ghosting sebagai cara untuk mengakhiri hubungan.