Mengenal Tradisi Minum Teh di Jepang , Simak Pantangan yang Harua Ditaati Agar tak Menyinggung Perasaan
Teh
ilustrasi tradisi minum teh di jepang (Sumber : Ilustrasi Pixbay)


JOGJA-Tradisi minum teh di Jepang di sebut juga dengan Chanoyu, tak sekedar minum teh, Chanoyu memiliki tata krama dan aturan-aturan, tertentu terutama saat penyajian oleh tuan rumah.
Dengan konsep ichi-go ichi- e, atau dapat diartikan satu kali satu pertemuan, tradisi ini  sudah dilakukan secara turun temurun sebagai aturan tuan rumah dlm menjamu tamu.
Tradisi ini biasanya, dilakukan di chachitsu, atau sebuah ruangan khusus dengan pintu yang pendek, dengan lantai yang beralaskan tatami lengkap dengan perapian. Desain pintu yang pendek ini, membuat tamu  menundunkan kepala saat masuk, hal ini, memiliki filosofinya yaitu sebagai penghormatan tamu terhadap tuan rumah. Desain bangunannya pun sengaja dibuat dengan gaya perdesaan.


Baca Juga: Jan Ethes dan Sedah Mirah Jadi Pembawa Cincin Nikah Kaesang dan Erina, Ternyata Ini Alasannya


Chanoyu ini memiliki beberapa peralatan seperti mangkuk teh chawan, sendok bambu, dan chasen atau pengaduk teh yang diukir  dan dibuat dari bambu. Teh hijau disajikan dalam tradisi Chanoyu ini bukan tanpa alasan, sebab teh hijau banyak memiliki khasiat bagi tubuh, karena itulah, teh menjadi minuman wajib masyarakat Jepang.
Seorang tamu harus mempelajari tata krama dalam minun teh ini, agar tidak bingung serta menyingung tuan rumah. Beberapa hal yang harus diperhatikan saat bertamu ialah, tidak menggunakan perhiasan yang berlebih, hal ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan dan simbol bahwa tuan rumah, memiliki derajad yang lebih tinggi. Tradisi ini dilakukan kapanpun, saat tuan rumah menyambut tamu, tanpa ada waktu khusus yang mengikat.
Tradisi minum teh ini juga dianggap sebagai salah satu dari tiga seni klasik murni Jepang  yang berasal dari Zen Buddhisme. Pada abad ke 16 tradisi ini dilakukan oleh semua kalangan masyarakat Jepang.


Sebagai pencipta dari istilah Chanoyu, Se No Rikyu juga berperan dalam adanya tradisi ini. Menurutnya terdapat beberapa prisip saat berlangsungnya tradisi ini seperti prinsip keharmonisan, keharmonisan antara tamu, tuan rumah, alam serta lingkungan. Prinsip rasa hormat, prinsip kemurnian dan prinsip ketenangan.
Dengan prinsip ini menandakan bahwa tradisi Chanoyu sangat lekat dengan tata krama mengonsumsi teh antara tuan rumah dengan tamu. Tradisi ini juga memiliki makna pertemuan berharga.


Se No Rikyu memaparkan terdapat tiga istilah dalam tradisi Chanoyu ini yaitu Respect (Kei) yang berarti kejujuran kepada orang lain tanpa memandang pangkat atau status. Purity (Sei) yaitu proses memurnikan diri baik secara mental dan pikiran. Istilah yang ke tiga yaitu Serenity (Jaku) yang berarti memperoleh tiga prinsip pertama kedamaian batin yang datang dari perbuatan.*