Minyak Kita Langka di Pasaran, MenDag Buka Suara
Minyak
Minyak Kita mulai langka di pasaran, Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, akhirnya buka suara. (Sumber : Instagram @_kosongtjuh)


JOGJA-
Masyarakat Indonesia beberapa waktu yang lalu mendapatkan subsidi minyak goreng dari pemerintah. Hal tersebut karena harga minyak goreng di Indonesia sempat mengalami kenaikan drastis dan kelangkaan. Namun, akhir-akhir ini minyak subsidi tersebut menjadi langka di edaran.

Padahal, minyak tersebut memilki kualitas yang baik meski dijual dengan harga yang terjangkau, sehingga masyarakat merasa lebih terbantu. Kelangkaan minyak goreng subsidi tersebut membuat masyarakat keberatan dan sebagian tidak mampu membeli minyak dengan harga yang sedikit mahal.

Kelangkaan dan kenaikan harga Minyak Kita tidak hanya terjadi di wilayah Jabodetabek saja, melainkan sudah mencapai ke Kallimantan, Nusa Tenggara Barat, Bali, dan Jawa. Peristiwa tersebut membuat Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, buka suara mengenai permasalahan tersebut. Menurutnya, subsidi minyak goreng ini tidak hanya masuk ke pasar, tetapi juga masuk ke supermarket dan retail. Hal tersebut membuat Minyak Kita menjadi incaran masyarakat.

"Biasanya 300.000 ton dulu untuk di pasar saja kan. Sekarang masuk supermarket, masuk retail modern, ya jadi barangnya kurang gitu," ungkap Mendag, Zulkifli Hasan, yang dilansir dari akun YouTube @CNBC Indonesia pada Rabu (1/2/2023). Selain itu, ia juga menegaskan bahwa Harga Eceran Tertinggi (HET) adalah Rp14.000. Jika melanggar, maka akan mendapatkan pinalti.

Baca Juga: Profil Yuli Sumpil, Dirigen Aremania yang Jadi Buah Bibir Usai Tragedi kanjuruhan Hingga Demo Kantor Arema

"Harganya tetap, nggak boleh naik. Kalau naik di denda, di pinalti karena ada peretusan menteri perdagangan Harga Eceran Tertinggi Rp14.000. Nggak boleh naik, jadi kalau jual lebih ya kena pinalti," jelasnya. Ia juga membocorkan bahwa menjelang lebaran nanti, stok akan dinaikkan 50% dari sebelumnya.

"Caranya gimana ini mau lebaran. Ya saya udah panggil semua kemarin, udah teken semua. Dinaikin supply-nya, kemarin 300.000 ton per bulan tambah 50% jadi 450.000 ton sebulan. Mudah-mudahan nanti dua minggu lagi sudah banyak," ujarnya.