Sejarah 5 Kue Lebaran dan Maknanya: Nastar Ternyata Simbol Kemakmuran
Kue Lebaran
Nastar menjadi salah satu kue kering lebaran yang memiliki sejarah di baliknya. (Sumber : Instagram @resep__rahasia)


JOGJA-Lebaran 2023 sudah di depan mata. Selain makanan khas, ketika lebaran tentunya tak lepas dengan sajian aneka kue kering untuk menjamu tamu atau keluarga yang datang ke rumah. Beberapa kue kering yang sering dijumpai, seperti nastar, kastengel, putri salju, dan kue kering lainnya yang menjadi primadona. Namun, selain memiliki cita rasa yang lezat, ternyata kue kering tersebut juga memiliki sejarah di baliknya.

Bagaimana sejarahnya? Dilansir dari akun Instagram @baleristan pada Kamis (20/4/2023), berikut sejarah kue kering yang kerap dijumpai ketika lebaran.

1. Nastar
Dalam bahasa Hokian, nastar berarti ong lai (buah pir emas) yang bermakna kemakmuran (rezeki/keberuntungan) datang kemari. Rasa manis dan warnanya yang kuning emas dengan isian nanas ini berarti sebagai rezeki yang melimpah.

Awalnya kue ini terinspirasi dari kue pie khas Eropa yang berisi blueberry dan apel, tetapi karena di Indonesia saat itu sulit untuk menemukan kedua buah ini, maka digantilah dengan buah nanas yang rasanya hampir sama.
Bentuk kue nastar juga dimodifikasi menjadi bulat- bulat kecil dengan ukuran sekali makan. Tadinya, kue ini hanya diperuntukkan bagi para priyayi, bangsawan, atau orang kaya

2. Kastengel
Nama asli kue ini adalah kaasstengels yang dalam bahasa Belanda kaas berarti keju dan stengels berarti batangan. Di Belanda, kue ini berukuran 30cm untuk setiap potongnya dan termasuk kue mahal. Namun, di Indonesia ukurannya dimodifikasi menjadi lebih kecil karena saat itu tidak ada oven yang besar. Resep kue ini didapat dari nyonya Belanda pada zaman dahulu.

Kue kering bergengsi ini biasa disajikan di rumah-rumah pejabat atau pegawai Belanda yang menikahi wanita-wanita pribumi. Melalui proses itulah, akhirnya terjadi akulturasi kuliner khas Belanda dengan kuliner nusantara yang terjaga hingga kini.

Baca Juga: Gerhana Matahari Hibrida Tengah Berlangsung di Beberapa Daerah, Simak Amalan yang Bisa Dilakukan Ketika Terjadi Gerhana

3. Putri Salju
Di negara Eropa, kue ini dikenal dengan nama Vanillekipferl dengan bentuk yang sama seperti di Indonesia, yaitu berbentuk bulan sabit dengan rasa vanilla dengan taburan gula halus. Beberapa orang berpendapat jika asal mula kue ini berasal dari Austria karena di negara itu ada kue yang penampakannya sama persis, bernama Vanillekipferl.

4. Lidah Kucing
Kue lidah kucing merupakan kue kering lebaran yang konon berasal dari Belanda. Kue ini masuk ke Indonesia sejak zaman kolonial Belanda. Kue lidah kucing atau katte tong yang dalam bahasa Belanda berarti lidah kucing. Kue ini berbentuk lonjong dan tipis. Kue lidah kucing aslinya memiliki warna keemasan dengan rasa manis-gurih di mana ketika digigit mulut merasakan tekstur yang tipis dan renyah.

5. Semprit
Kue semprit awalnya dibuat tanpa kesengajaan dari sang koki. Awalnya, sang koki ingin membuat kue ulang tahun. Sebelum memanggang adonan kuenya, ia mencoba sedikit adonan untuk dipanggang. Ternyata hasilnya tercipta kue kering yang renyah dan tahan lebih lama. Di luar negeri kue ini dikenal dengan nama spritz yang diambil dari bahasa Jerman spritzen yang berarti untuk dimuncratkan. Nama ini sesuai dengan pembuatannya yang menjadi bentuk S atau O.*