Waspada Pneunomia pada Anak: Cek Gejala, Cara Mendeteksi dan Imunisasi yang Dianjurkan
Pneumenomia
Ilustrasi virus yang menyerang paru-paru (Sumber : Ilustrasi Pixbay)

JOGJA-Pneunomia atau biasa dikenal dengan  istilah paru-paru basah merupakan salah satu penyebab kematian anak tertinggi di Indonesia. Pneumonia merupakan sebuh kondisi seseorang yang mengalami infeksi  pada kantung-kantung udara dalam paru-paru  yang terisi cairan atau dahak, sehingga membuatnya sulit bernapas.
Penyakit ini, lebih berisiko menyerang anak dengan usia 2 tahun ke bawah. Sebab sistem imunitas anak pada usia tersebut belum sempurna, sehingga infeksi dapat berkembang lebih cepat. Jika tidak ditangani, anak dapat kekurangan udara dan menyebabkan kematian.


Pneumonia ini sebenarnya disebabkan oleh adanya bakteri, virus, dan jamur. Virus utama yang menyebabkan pneumonia adalah virus influenza, corona, dan Respiratory synctial virus. Sedangkan untuk bakteri yang paling sering menjadi penyebab pneumonia adalah mycoplasma pneumenia streptovoccud Pneumoniaze

Ciri-ciri atau gejala pneumonia pada anak yang harus kamu tahu adalah:
1. Demam tinggi
2. Anak gampang selalu kelelahan
3. Anak tidak mau makan
4. Tidak Produktif
5. Sesak napas


Baca Juga: Cara Mudah Mengetahui Sifat Orang dari Cara Bicara: yang Suka Kasar Ternyata Berkarakter Kuat


Untuk mencegahnya, vaksinani menjadi salah satu solusinya berikut beberapa jenis vaksin Pneumonia pada anak.
1. Vaksin PVC, vaksin ini dapat melindungi anak dari infeksi bakteri, yang menyebabkan pneumonia.
2. Vaksin Hib
Selain mencegah pneumonia, vaksin ini juga dapat mencegah penyakit seperti meningitis dan espiglotitis.
3. Vaksin Influeza.
Vaksin ini lebih dianjurkan sebab banyak kasus flu yang menyerang dan mengembang, menjadi pneumonia.

Untuk mendeteksi pneumonia pada anak, orangtua dapat menghitung frekuensi napas anak dalam 1 menit, teknik ini daat diakukan saat anak sedang tidur. Berikut napas anak yang dianggap cepat.
 1.   <  2 bulan, anak harus dapat bernafas sekitar ? 60x per menit
2. 2 bulan -11 bulan, denga frekuensi nafas ? 50x per menit.
3. 1 tahun  - 5 tahun, dengan frekunsj nafas ? 40x permenit.