Jangan Sepelekan Dampak Sering Rebahan, Ini Risiko Penyakit yang Bakal Mengancam
Rebahan
Ilustrasi rebahan dan dampaknya. (Sumber : Dokumentasi freepik)

JOGJA-Rebahan adalah sebuah kata dalam bahasa Indonesia yang berarti tempat tidur atau kasur. Istilah ini biasanya digunakan untuk merujuk pada kasur yang diletakkan di lantai dan digunakan untuk tidur di malam hari. Rebahan sering kali digunakan oleh masyarakat Indonesia, terutama di daerah pedesaan atau lingkungan yang kurang mampu, sebagai alternatif dari tempat tidur yang lebih mahal seperti tempat tidur dengan rangka dan pegas atau spring bed.

Istilah rebahan kini dipakai untuk menggambarkan seseorang yang suka bermalas-malasan di tempat tidur. Terlalu sering tiduran atau rebahan bisa memiliki dampak buruk pada kesehatan Anda, terutama jika dilakukan dalam jangka waktu yang lama. Melansir dari berbagai sumber berikut beberapa dampak negatif yang mungkin terjadi antara lain:

1. Mengurangi aktivitas fisik: Tiduran terlalu lama bisa membuat Anda kurang aktif secara fisik, yang bisa mempengaruhi kebugaran dan kesehatan jantung.


2. Meningkatkan risiko obesitas: Kurangnya aktivitas fisik karena terlalu sering tiduran atau rebahan bisa meningkatkan risiko obesitas dan penyakit terkait.

Baca Juga: Mengenal Kuliner Unik Sup Matahari, Ternyata Begini Resep dan Cara Membuatnya

3. Meningkatkan risiko sakit punggung: Tiduran terlalu lama bisa membuat otot dan tulang belakang menjadi lemah, yang meningkatkan risiko sakit punggung.


4. Menurunkan produktivitas: Terlalu sering tiduran atau rebahan bisa membuat Anda kurang produktif dan kurang fokus pada tugas-tugas yang harus dilakukan.


5. Menurunkan kualitas tidur: Tiduran terlalu lama bisa membuat Anda sulit tidur di malam hari, karena tubuh Anda tidak merasa lelah setelah menghabiskan waktu di tempat tidur sepanjang hari.

Untuk menjaga kesehatan tubuh, penting untuk tetap aktif secara fisik dan menghindari terlalu sering tiduran atau rebahan secara berlebihan. Jika Anda memiliki masalah dengan aktivitas fisik atau kesulitan dalam mempertahankan rutinitas sehat, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan untuk mendapatkan nasihat dan dukungan yang tepat.*